Iman Baha’i

Kursi Dewan Kehakiman Universal di Haifa, Israel, badan pengatur Agama Bahá'í

Iman Bahá'à adalah ­agama yang didirikan oleh Bahá'u'lláh di Persia abad ke-19. Penganut agama Bahá'à ­memahami sejarah sebagai proses pendidikan yang berkembang bagi umat manusia, yang dibawa oleh utusan agama Tuhan yang dikenal sebagai 'œManifestasi Tuhan' . Bahá'u'lláh dipandang sebagai yang terbaru dan penting , tapi bukan akhir dari utusan ini. Ia dipandang sebagai pendidik dan guru yang telah lama diharapkan dari semua bangsa, diduga diramalkan dalam kitab suci Kristen, Islam, Hindu, dan Budha. Dikatakan bahwa misinya adalah untuk membangun dasar yang kuat untuk persatuan di seluruh dunia, dan meresmikan era perdamaian dan keadilan, yang diharapkan Bahá'à pasti akan muncul.

Dasar ajaran Baha'a ­adalah kesatuan: kesatuan Tuhan, agama, dan umat manusia. Prinsip-prinsip ini berdampak besar pada ajaran teologis dan sosial agama ini.

Jumlah Bahá'à ­sekitar enam juta di lebih dari dua ratus negara di seluruh dunia.

Keyakinan

Istilah " Bahá'à ­" berasal dari bahasa Arab Bahá'™ (بهاء), yang berarti "kemuliaan" atau "kemegahan". [1]

Tuhan

Bahá'à ­percaya pada satu Tuhan yang tidak dapat binasa, pencipta segala sesuatu, termasuk semua makhluk dan kekuatan di alam semesta. [2] Tuhan digambarkan sebagai "Tuhan pribadi, tidak dapat diketahui, tidak dapat diakses, sumber dari semua Wahyu, abadi, mahatahu, mahahadir dan mahakuasa." [3] Meskipun tidak dapat diakses secara langsung, namun Tuhan terlihat sadar akan ciptaan-Nya, dengan pikiran, kehendak, dan tujuan. Bahá'à ­percaya bahwa Tuhan mengungkapkan kehendak ini setiap saat dan dalam banyak cara, termasuk melalui serangkaian utusan ilahi yang disebut sebagai Manifestasi Tuhan atau kadang-kadang pendidik ilahi . [4] Dalam mengungkapkan maksud Tuhan, manifestasi ini terlihat untuk menegakkan agama di dunia. Ajaran Bahá'à ­menyatakan bahwa Tuhan terlalu agung untuk dipahami sepenuhnya oleh manusia, atau untuk menciptakan gambaran yang lengkap dan akurat. [5] Bahá'u'lláh sering merujuk kepada Tuhan dengan sebutan (misalnya Yang Mahakuasa, atau Maha Penyayang) [...]

Related Posts

Tinggalkan Balasan