Opini publik


Opini publik adalah kumpulan sikap atau keyakinan individu yang dianut oleh populasi orang dewasa. Hal ini dapat dipengaruhi oleh hubungan masyarakat dan media politik. Selain itu, media massa menggunakan berbagai macam teknik periklanan untuk mengubah pikiran orang. Teknik yang terus digunakan adalah propaganda. Opini publik sering kali diukur menggunakan jajak pendapat yang menggunakan metode statistik pengambilan sampel survei, yang masih dapat menimbulkan risiko bias. Hasil jajak pendapat sendiri ternyata dapat mempengaruhi opini publik, khususnya berkaitan dengan pemilihan politik di mana gelombang opini publik menjadi semakin krusial. Pembentukan opini publik dianggap sangat penting dalam masyarakat bebas, karena ada asumsi implisit bahwa tindakan publik akan dipandu oleh opini mereka. Mereka yang berada dalam posisi otoritas menginvestasikan sumber daya yang cukup besar dalam upaya mempengaruhi opini publik demi kebaikan mereka, dengan hasil yang mungkin terbukti bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

pengantar

Istilah bahasa Inggris opini publik berasal dari abad kedelapan belas dan berasal dari publique l'opinion Prancis, pertama kali digunakan oleh Montaigne dua abad sebelumnya pada tahun 1588. "Opini publik" dikembangkan sebagai konsep dengan munculnya "publik" di abad kedelapan belas. abad. Ini terjadi melalui urbanisasi dan kekuatan politik dan sosial lainnya.

Adam Smith menyebutnya dalam Theory of Moral Sentiments, tetapi Jeremy Bentham adalah penulis Inggris pertama yang sepenuhnya mengembangkan teori opini publik. Dia beralasan bahwa opini publik memiliki kekuatan untuk memastikan bahwa penguasa akan memerintah untuk kebahagiaan terbesar dari jumlah yang lebih besar.

Menggunakan alat konseptual dari teorinya tentang Gemeinschaft dan Gesellschaft, sosiolog Jerman Ferdinand Tönnies berpendapat bahwa "opini publik" memiliki fungsi sosial yang setara dalam masyarakat (Gesellschaften) yang dimiliki agama dalam komunitas (Gemeinschaften) . [1]

Filsuf Jerman Jürgen Habermas menyumbangkan gagasan "Ruang Publik" untuk diskusi opini publik. Ruang Publik, menurut pendapatnya, adalah tempat 'œsesuatu yang mendekati opini publik dapat dibentuk.' [2] Ruang publik ini harus memiliki atribut akses universal, debat rasional, dan pengabaian pangkat [...]

Related Posts

Tinggalkan Balasan