Parmenides


Parmenides dari Elea (c. 515 '“ 450 SM ) adalah seorang filsuf pra-Sokrates Yunani, lahir di Elea, sebuah kota Yunani di pesisir selatan Italia. Dia dilaporkan pernah menjadi murid Xenophanes, guru Zeno dari Elea, dan pemikir utama sekolah Eleatic.

Filsuf pra-Sokrates sebelumnya mengidentifikasi prinsip utama dunia dengan unsur-unsurnya ("air" di Thales; "udara" di Anaximenes; "bilangan" di Pythagoras) atau elemen yang tidak ditentukan "tidak ditentukan" di Anaximander). Parmenides memahami karakteristik eksistensial dan logis dari prinsip tersebut, dan merumuskannya sebagai doktrin filosofis. Pra-Socrates sebelumnya mengandaikan prinsip itu secara logis identik dengan dirinya sendiri (prinsip identitas diri) dan ia ada dengan sendirinya (penghidupan diri sendiri) sebagai makhluk yang abadi, tidak bergerak, dan abadi. Meskipun para pemikir sebelumnya secara implisit mengandaikan karakteristik ontologis dan logis dari prinsip ini, mereka tidak pernah mengkonseptualisasikan dan menyajikannya dalam bentuk eksplisit.

Parmenides mengkonseptualisasikan keberadaan diri dan identitas diri logis sebagai prinsip pertama filsafat. Dengan kata lain, Parmenides menetapkan refleksifitas diri dan swasembada kebenaran. Itu adalah kebenaran ada dengan sendirinya tanpa perubahan untuk selama-lamanya. Dia menganggap kesempurnaan dan keabadian sebagai kualifikasi untuk keberadaan atau keberadaan sejati. Menilai dari kriteria ini, Parmenides mendiskualifikasi semua makhluk yang tunduk pada perubahan dan pergantian sebagai tidak ada atau hanya penampilan, bukan keberadaan yang sebenarnya.

Dia mencirikan realitas pamungkas sebagai "satu" dan "utuh". Individu dan keragaman yang kita alami di dunia fenomenal, menurut Parmenides, adalah persepsi ilusi manusia. Wawasannya terhadap keberadaan diri yang abadi sebagai realitas tertinggi juga dapat dibandingkan dengan gagasan tentang Tuhan sebagai makhluk yang hidup dengan sendirinya dalam tradisi monoteistik.

Parmenides membagi penyelidikan filosofis menjadi dua cara: "Jalan Kebenaran" dan "Jalan Pendapat atau Pendapat". Yang pertama adalah bidang ontologi dan logika, permanen dan tidak berubah, dapat diakses hanya dengan akal. Yang terakhir adalah lingkup fenomena, perubahan, dan alterasi, yang dapat diakses oleh indera dan persepsi biasa. Hanya "Jalan Kebenaran" yang merupakan jalan menuju kebenaran dan "Jalan Kelihatan" mengarah pada keyakinan palsu, ilusi, dan penipuan [...]

Related Posts

Tinggalkan Balasan