Pendidikan bilingual melibatkan pengajaran semua mata pelajaran di sekolah melalui dua bahasa yang berbeda dan praktik mengajar anak-anak dalam bahasa asli mereka. Instruksi terjadi dalam bahasa asli dan bahasa minoritas dengan jumlah yang bervariasi dari masing-masing bahasa yang digunakan sesuai dengan model program. Ada banyak bentuk pendidikan dwibahasa, dan penerapan program ini dalam sistem pendidikan sangat bervariasi. Seringkali program bilingual dibuat untuk memfasilitasi kesempatan bagi anak-anak untuk maju dalam mata pelajaran mereka seperti matematika, sains, dan ilmu sosial dalam bahasa ibu mereka sementara mereka belajar bahasa kedua mereka di kelas terpisah. Tujuan dari pendidikan dwibahasa umumnya dimaksudkan sebagai program transisi, tetapi seringkali siswa melanjutkan program tersebut untuk sebagian besar tahun sekolah mereka.
Mengingat bahwa bahasa umum sangat penting untuk komunikasi dan pemahaman yang baik, pendidikan dwibahasa memainkan peran penting di dunia. Dengan munculnya masyarakat multikultural, dan peran berkelanjutan dari bahasa budaya tersebut, pendidikan dwibahasa sangat penting. Perannya di masa depan, di mana terciptanya perdamaian dan keharmonisan di antara semua orang, masih belum ditentukan.
Pengembangan Program Pendidikan Bilingual
pendidikan dwibahasa dibuat agar siswa dapat mempertahankan budaya, identitas, warisan, dan bahasa mereka sendiri dan/atau mengeksplorasi yang baru. Guru dihadapkan pada pertanyaan tentang bagaimana cara terbaik mengasimilasi siswa yang tidak berbicara bahasa asli ke dalam kelas.
Ada dua tujuan utama dari pendidikan bilingual. Pertama adalah pengembangan bahasa asli akademis dan keberhasilan sekolah. Masalah penting kedua adalah warisan bahasa. Untuk mempromosikan keragaman, sangat penting untuk mengakui perbedaan masyarakat dan memfasilitasi kemampuan mereka untuk menjaga martabat dan semangat mereka tetap hidup sambil membiarkan pertumbuhan bentuk program bahasa sekarang dan masa depan.
Karena banyak anak di Amerika Serikat selama tahun 1840-an berbicara bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Spanyol, Swedia, dan bahasa lainnya, tradisi pendidikan dwibahasa publik dimulai. Namun, setelah Perang Dunia I, undang-undang yang melarang pengajaran dalam bahasa selain bahasa Inggris diterapkan untuk membatasi pendidikan dwibahasa. Situasi pendidikan dwibahasa di tahun 1960-an, dengan gerakan hak-hak sipil, menyaksikan minat baru [...]