Ymir dibunuh oleh anak-anak Borr dalam karya seni ini oleh Lorenz Frølich
Dalam mitologi Nordik, Ymir ("pengerang" atau "kembar"), [1] adalah makhluk primordial (mendahului semua fenomena duniawi), yang konon merupakan keturunan semua makhluk hidup. Dalam beberapa sumber, dia juga disebut sebagai Aurgelmir (Norse Kuno artinya: kerikil-yeller ) dan dia juga dikenal sebagai pendiri ras raksasa es dan kakek dari pihak ibu Odin.
Dalam kisah penciptaan yang disimpan dalam teks Norse, Odin dan saudara laki-lakinya membunuh Ymir, memotong-motongnya, dan menggunakan bagian tubuhnya untuk membentuk kosmos. Pandangan mistis tentang penciptaan ini mencerminkan daya tarik manusia yang hampir universal terhadap asal-usul kosmik yang mengungkap kesamaan mendasar yang mengejutkan dalam kosmologi budaya yang berbeda. Misalnya, kisah Norse tentang Ymir sejajar dengan mitos asal-usul kosmik Hinduisme yang ditemukan di Purusha, yang juga dikorbankan dan dipotong-potong untuk menciptakan kosmos. Konvergensi semacam itu menunjukkan daya tarik manusia yang hampir universal untuk memahami asal-usul kita.
Ymir dalam Konteks Nordik
Sebagai dewa Norse, Ymir termasuk dalam sistem kepercayaan religius, mitologis, dan kosmologis yang kompleks yang dimiliki oleh orang-orang Skandinavia dan Jermanik. Tradisi mitologis ini, di mana sub-kelompok Skandinavia (dan khususnya Islandia) paling baik dilestarikan, berkembang dalam periode dari manifestasi pertama budaya religius dan material sekitar 1000 SM hingga Kristenisasi daerah tersebut, sebuah proses yang terjadi terutama dari 900-1200 M [2] Kisah-kisah yang tercatat dalam korpus mitologis ini cenderung menunjukkan fokus budaya terpadu pada kecakapan fisik dan kekuatan militer.
Dalam kerangka ini, kosmologi Nordik mendalilkan tiga "klan" dewa utama yang terpisah: Aesir, Vanir, dan Jotun. Perbedaan antara Aesir dan Vanir bersifat relatif, karena keduanya dikatakan telah berdamai, bertukar sandera, menikah dan memerintah bersama setelah perang yang berkepanjangan. Faktanya, perbedaan yang paling signifikan antara kedua kelompok ini adalah di wilayah pengaruhnya masing-masing, dengan Aesir mewakili perang dan penaklukan, dan Vanir mewakili eksplorasi, kesuburan, dan kekayaan [...]